Autoscroll
1 Column 
Text size
Transpose 0
By: Dicky Hardianto Saputra Bau
BKau putar sekalF#i lagi Champs-EElysees. F#Lidah kita bEertaut a la FBrancais. BLangit sungguh jiF#ngga ituE sore, C#mdan kau masF#ih miliBkku.
BKita tak pernahF# suka airE mata. F#BerangkatlahE sendiri ke JBuanda. BTiap kali lF#angit meremangE jingga, C#maku ‘kan F#merinduBkanmu.
BAh, kau Puan KEelana, F#mengapa musti ke Bsana? BJauh-jauh Puan kEembara, C#msedang duniaF# punya Eluka yangF# sama.
BMari, Puan KelEana, F#jangan tinggalkanB hamba. BToh, hujan sama menakEjubkannya, C#mdi Paris ataF#u di EtiapF# sudutB Surabaya.
BRene Descartes,F# Moliere, dan EMaupassant. F#Kau penuhi kEepalaku yang Bkosong; Bdan Perancis meF#mbuat kita somEbong, C#msaat kau maF#sih milBikku.
BKita tetap membF#enci air mata.E F#Tiada kabar Etiada berita.B BMeski senja takF# selalu tampakE jingga, C#maku terus mF#erindukBanmu.
BAh, kau Puan KEelana, F#mengapa musti ke Bsana? BJauh-jauh Puan kEembara, C#msedang duniaF# punya Eluka yangF# sama.
BMari, Puan KelEana, F#jangan tinggalkanB hamba. BToh, anggur samaE memabukkannya, C#mentah MerlotF# entaEh CaF#p OranBg Tua .
BAih, Puan KelaEna, F#mengapa musti ke Bsana? BParis pun penuh Emara bahaya dan duka F#nestapa, C#msepertF#i SuErabayBa.