Fajar Merah - Kebenatan akan terus hidup

^Emsuaraku t^Gak bisa berhe^Dnti berge^A7ma ^Emdi semesta ^Graya sua^Draku memba^A7ra ^Emwalau kau ter^Gus saja c^Doba membungk^A7amnya ^Emnamun sua^Graku ta^Dkkan pernah b^A7isa kau ^Emredam ^Goooo^Dh tak ^A7bisa kau reda^Emm ^G..^{D A7}

karen^Ca kebena^A7ran..a^Ckan terus h^A7idup sekalipu^Cn kau lenya^A7pkan kebe^Emnaran tak^Dkan mati

^Caku akan t^Getap ada ^Emdan berlipat g^Danda ^Csiapkkan ba^Grisan dan si^Emap untuk mela^Dwan ^Caku akan t^Getap ada ^Emdan berlipat g^Danda ak^Can terus memb^Gurumu sep^Emerti kutuk^Dan..

^Emaku ^Gbuk^Dan ^A7artis pembuat berita tapi, aku memang selalu kabar buruk buat penguasa ^Empuis^Giku^D bu^A7kan puisi. ^Emtapi^G ka^Dta-^A7kata gelap yang berkeringat dan berdesakkan mencari jalan. ^Emia t^Gak ^Dmat^A7i-mati meski bola mataku diganti. ia tak mati-mati meski ^Emberc^Gera^Di d^A7engan rumah dan ditusuk-tusuk sepi. ^Emia t^Gak ^Dmat^A7i-mati, telah kubayar yang dia minta. ^Emumur^G, t^Dena^A7ga, luka..

^Emkata^G-ka^Dta ^A7itu selalu menagih, padaku ia berkata, ^Emkau ^Gmas^Dih ^A7hidup. ya, aku memang masih utuh ^Emdan ^Gkat^Da-k^A7ataku belum binasa.