Fajar Merah - Kebenaran akan terus hidup

^EmSuaraku ^Gtak bis^Da ber^A7henti bergema ^EmDi semesta ^Graya sua^Draku me^A7mbara

^EmWalau kau ^Gterus saja ^Dcoba memb^A7ungkamnya ^EmNamun sua^Graku takkan ^Dpernah bisa ka^A7u redam

^EmOoooh^G tak ^Dbisa kau^A7 redam Em G D A7

^CKarena keb^A7enaran ^Cakan ter^A7us hidup ^CSekalipun kau leny^A7apkan ke^Embenaran ^Dtakkan mati

^CAku akan ^Gtetap ada d^Eman berlipat ^Dganda ^CSiapkkan ^Gbarisan dan ^Emsiap untuk ^Dmelawan

^CAku akan ^Gtetap ada d^Eman berlipat ^Dganda ^CAkan terus ^Gmemburumu ^Emseperti ^Dkutukan

^EmAku^G b^Duk^A7an artis pembuat berita Tapi, aku memang selalu kabar burut buat penguasa Puisiku bukan puisi. Tapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakkan mencari jalan. Ia tak mati-mati meski bola mataku diganti. Ia tak mati-mati meski bercerai dengan rumah dan ditusuk-tusuk sepi. Ia tak mati-mati, telah kubayar yang dia minta. Umur, Tenaga, Luka. Kata-kata itu selalu menagih. Padaku ia berkata, kau masih hidup. Ya, aku masih utuh dan kata-kataku belum binasa.

^CKarena keb^A7enaran ^Cakan ter^A7us hidup ^CSekalipun kau leny^A7apkan ke^Embenaran ^Dtakkan mati

^CAku akan ^Gtetap ada d^Eman berlipat ^Dganda ^CSiapkkan ^Gbarisan dan ^Emsiap untuk ^Dmelawan

^CAku akan ^Gtetap ada d^Eman berlipat ^Dganda ^CAkan terus ^Gmemburumu ^Emseperti ^Dkutukan