Umar Haen - Kisah kampungku

^GIni kisah tentang k^Campungku ^GKampung di tep^Cian dua gunung ^Bm7Diguyur cukup ^Chujan ^Bm7Cukup mentari t^Cuk hangatka^Amn pagi Dan subur^Dkan sawah petani

^GSawah masih luas te^Crhampar ^GBidang-bidang la^Cdang pun membentang ^Bm7Tanpa monopoli kep^Cemilikan ^Bm7Semua kebagian^C lahan garapan ^AmJaminan ke^Dmandirian pangan

^CTapi pemuda d^Gesa ^CAsing dengan sawah^Gnya ^CSi bapak lupa a^Gjarkan mereka ^AmTerlalu pasrah pada sekolah

^GHidup buk^Can tentang menjawab^G kuis Kenapa s^Cekolah ajarkan ^AmKita jawab pert^Bm7anyaan y^Cang tak guna ^DUntuk cari m^Gakan ^GHidup bu^Ckan tentang menjawab^G kuis Kenapa se^Ckolah ajarkan ^AmKita banyak per^Bm7soalan ^CYang cuma per^Dsulit keh^Gidupan

^GCerita indahnya^C kota ^GDatang dari mana^C-mana ^Bm7Menyusup ke dalam s^Cinetron dan iklan

^Bm7Lalu tertanam me^Cnjadi impian ^AmMembuat desa ^DKetinggalan ^Gjaman

^GBerangkatlah pemuda d^Cesa ^GBerbondong-bondong menuju k^Cota ^Bm7Bertahan di desa dianggap^C menganggur ^Bm7Bertahan di desa tak^C mungkin ^AmMempesona ^Dcalon mert^Gua

^CKini pemuda d^Gesa ^CTerpenjara dipelikny^Ga kota ^CHari-hari dipak^Gsa cumbui mesin ^AmBerpuluh tahun lam^Danya

^GHidup di kota pu^Gn kian menjerat ^GRagam tagihan pun ma^Ckin berlipat ^Bm7Pula harus sew^Ca atap ^Bm7Cicilan tunggangan pun^C masih tahunan ^AmSemoga mil^Dikmu bah^Gagia ^AmSetidaknya^D saat leba^Gran tiba